Inspiratif Dalam Berkarya Tabah Dan Pantang Menyerah Bersyukur Dan Ikhlas Beradab Dan Berbudaya


Sabtu, 05 November 2016

Benarkah Agama Hindu Ketinggalan Zaman? Ini Jawabannya...

Ajaran-ajaran dalam agama Hindu bisa diterima oleh logika kita sebagai manusia yang memiliki akal untuk menimangnya. Janganlah kita langsung percaya begitu saja dengan isi kitab sebelum kita dapat mengupasnya menjadi hal yang masuk akal dan bisa diterima oleh akal sehat kita. Apa yang dikatakan oleh agama harus bisa bertemu dengan pembuktian-pembuktian empiris ilmu pengetahuan, sebab agama diperuntukan bagi orang yang masih hidup.

Dengan demikian, ajaran agama harus sejalan dengan dunia nyata. Hal ini sesuai dengan nasehat Sang Budha yang menyatakan bahwa “kita tidak boleh membabi buta dalam meyakini naskah-naskah kuno”. Segala yang ada harus ditelaah. Kitab suci Veda juga mengamanatkan, “ Walau seribu Veda mengatakan bahwa api itu dingin, janganlah dipercaya!”.

Sebagai alat untuk mencari kebenaran, sains dan Weda semestinya menuju kebenaran yang sama. Sudah seharusnya sains menjadi jalan setapak menuju pecerahan. Namun tidak ada gunanya kita mempelajari ilmu sains jika kita semakin tidak mengerti akan diri kita sendiri. Upaya untuk menyingkap kebenaran ilmiah dikenal dengan nama metode ilmiah, yang dalam ajaran Hindu dikenal sebagai Tri Premana, yaitu : agama ( sastra) premana ( kesaksian orang lain), anumana premana (penalaran) dan pratyaksa premana (pengamatan langsung). Kerangka berfikir dalam metode ilmiah tersebut merupakan rangkean proses logika-hipotetika-verifikasi.

INI BUKTINYA..!!!

SAMHITA SUSHRUTA
Samhita Sushruta adalah ilmu pengobatan Veda yang terdiri dari dua bagian, yaitu Purva-tantra dalam lima bagian dan Uttara-tantra. Mereka bersama-sama meliputi dua bagian, terpisah dari Salya dan Salakya, dengan spesialisasi khusus seperti obat, pediatri, geriatri, penyakit telinga…, hidung, tenggorokan dan mata, toksikologi, aphrodisiacs dan psikiatri. Dengan demikian seluruh isi Samhita, adalah bagian dari ilmu bedah, Bahkan, dalam teks Sushruta menekankan Samhita sebuah ensiklopedi untuk mempelajari ilmu medis dengan penekanan khusus pada Salya dan Salakya. Sutra-sthana, Nidana-sthana, Sarira-sthana, Kalpa-sthana dan chikitsa-sthana adalah lima kitab dari bagian Purvatantra berisi seratus dua puluh bab.

Agnivesatantra dikenal lebih baik sebagai Samhita Charaka dan Hridayam Ashtanga dari Vagbhata juga memiliki seratus dua puluh bab. Nidana-sthana memberikan mahasiswa pengetahuan etiologi, tanda dan gejala penyakit. Dasar-dasar Embriologi dan anatomi tubuh manusia bersama dengan instruksi untuk venesection (pemotongan pembuluh darah), posisi pasien untuk setiap vena, dan perlindungan struktur vital (Marma) yang dibahas dalam sthana-Sarira. Ini juga termasuk esensi kebidanan. Prinsip-prinsip pengelolaan kondisi bedah termasuk obstetric darurat tercantum dalam sthana-chikitsa, yang juga mencakup beberapa bab tentang geriatri dan aphrodisiacs.

TAITRIYA UPANISAD
Taiitiriya Upanisad adalah salah satu kitab Upanisad ( kitab pelajaran dari seorang guru ke murid) yang kaya akan ilmu sains biologi, kitab ini membagi bagian luar dari tumbuhan dengan istilah valka (untuk kulit bagian luar) dan vakala (kulit kayu bagian luar). Bahkan Brhadaranyaka Upanisad …memberi tahu lebih detail tentang ini dengan menjelaskan tentang tvak (bagian kulit), mamsa (kuit bagian dalam yang lembut), asthi (xylem), majja (inti) dan snayu (jaringan antara xylem dan sclerenchyma).

Bahkan Vrksayurveda dari rsi Parasara menjelaskan tentang sistim transportasi nutrisi dan getah tumbuh-tumbuhan. Semua sistim vaskuler ini diberi nama sarvastrotamsi (itu yang membantu mengalir). Sistim vaskuler ini dibagi menjadi dua yaitu syandana dan sirajala yang merupakan xylem dan phloem dalam ilmu modern yang paling menabjubkan kitab ini juga menjelaskan tentang sel tanaman.

Veda telah menjelaskan teknik penghasilan benih yang baik. Dalam Veda benih disebut vija, endosperm disebut sasya dan cothledon vijapatra. Parasara menggunakan istilah vijamatrka itu untuk cotyledon dan monocotyledonus sebagai ekamatrkavija dan dicotyledonous sebagai dvimatrkavita. Teknik pengolahan benih dalam Veda disebut ankurodbheda yang berarti menyebarkan benih kehidupan; ankura berarti menanam benih

Veda sangat banyak mengulas ilmu yang berhubungan dengan tumbuhan seperti jenis-jenis tumbuhan, karakter tumbuhan, penyakit yang dapat menjangkiti tumbuhan yang semua diulas dengan sangat sistimatis dan masuk akal.

PENTING :
Ilmuwan NASA telah membuktikan bahwa bahasa Sansekerta adalah satu-satunya bahasa yang dapat mengekspresikan setiap konsdisi yang ada di alam semesta dengan jelas. Dengan struktur bahasa yang sempurna, Bahasa Sansekerta dapat dan telah digunakan sebagai Bahasa Kecerdasan Buatan, Artificial Intelligence. Rigg Briggs, seseorang peneliti NASA menjelaskan bahwa struktur Panini bisa digunakan untuk menciptakan bahasa tingkat tinggi yang efisien dan sistematis tanpa perlu menggunakan karakter alfanumerik yang sekarang digunakan dalam semua bahasa tingkat tinggi komputer.

Bahasa tingkat tinggi artinya, bahasa yang menyerupai bahasa manusia dan merupakan jembatan instruksi manusia dengan mesin (komputer). Bahasa tingkat tinggi ini berkebalikan dengan bahasa mesin (bahasa tingkat rendah ) pada komputer yang terdiri atas kombinasi biner :0 dan 1 (open and close positions).

FILSAFAT VEDA BEGITU DIMINATI DI RUSIA

MOSKOW,RUSIA.
Rusia Academy of Sciences kini mengajarkan program bahasa Sansekerta dan program berbagai cabang filsafat Veda. program ini telah dibanjiri peminat di Rusia. Sebuah Buku filsafat Veda yang dibuat oleh Indologists Rusia, telah diterbitkan dan Komisi Negara Rusia menyat akan itu buku terbaik tahun 2009.